Sejarah PT. Nyonya Meneer Tehe Legend of Jamu yang Pailit
Analisis Kasus Sistem Pemngendaliana Manajemen, SPM, Akuntansi, Manajmene, dan Ilmu ekonomi.
Lauw Ping Nio alias Nyonya Meneer
(lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tahun 1895
- wafat tahun 1978) adalah seorang wirausahawan di bidang industri jamu
di Indonesia. Beliau merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara. Ia menikah
dengan pria asal Surabaya, dan kemudian pindah ke Semarang. Pada masa
pendudukan Belanda tahun 1900an, di masa-masa penuh keprihatinan dan sulit itu
suaminya sakit keras dan berbagai upaya penyembuhan sia-sia. Ibu Meneer mencoba
meramu jamu Jawa yang diajarkan orang tuanya dan suaminya sembuh. Sejak saat
itu, Ibu Meneer lebih giat lagi meramu jamu Jawa untuk menolong keluarga,
tetangga, kerabat maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan. Ia mencantumkan
nama dan potretnya pada kemasan jamu yang ia buat dengan maksud membina
hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat yang lebih luas. Berbekal perabotan
dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-kota
sekitar.
Pada tahun
1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer yang
kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia.
Selain mendirikan pabrik Ny Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92,
Semarang. Perusahaan keluarga ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya
yang mulai besar. Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie, yang pindah
ke Jakarta, berdirilah cabang toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru,
Jakarta.
Di tangan Ibu
dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Pramana perusahaan mengalami kemajuan pesat
dan menjadikan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Nyonya Meneer
meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans Ramana, yang
juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih dahulu pada tahun 1976.
Operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga yakni ke lima
cucu Nyonya Meneer. Pada tahun 1978 beralihlah tongkat estafet kepemimpinan PT.
Nyonya Meneer ke generasi kedua sekaligus babak baru, yaitu Romana Saerang.
Lalu, Kepemimpinan PT. jamu Nyonya Meneer Semarang sejak tahun 1983 dipegang
oleh Haans Pangemanan anak bungsu Nyonya Meneer. Dengan berkembangnya usaha,
maka tanggal 18 Januari 1984 dibuka pabrik baru yang terletak di Jalan Kaligawe
Km 4 Semarang, sekaligus dibukanya museum jamu pertama di Indonesia. Sejak saat
itulah bisnis jamu tersebut dalam konflik keluarga berkepanjangan.
Konflik
pertama dalam organisasi dimulai pada 1985, dipicu perebutan kekuasaan antar
anak dan mantu untuk meningkatkan peranan masing-masing individu itu, dalam
mesin organisasi yang terus membesar. Konflik itu berjalan selama kurang lebih
setahun, sampai-sampai Sudomo, Menteri tenaga kerja saat itu, ikut terlibat
sebagai penengah. Sengketa tersebut melibatkan proses pengadilan dan agenda
saling balas menuntut yang akhirnya diselesaikan dengan cara pelepasan saham
oleh dua anak Nyonya Meneer Lucy Saerang dan Marie Kalalo.
Prahara kedua
berlangsung antara Desember 1989-1994 antara keluarga Hans Pengemanan di satu
sisi dengan keluarga Nonie Saerang bergabung dengan Charles Saerang (cucu
nyonya Meneer dari anak laki lakinya yang bernama Hans) di sisi yang berbeda. Beruntung
konflik ini akhirnya selesai secara damai dengan disepakatinya pelepasan saham
oleh keluarga Hans Pangemanan terhadap keluarga Nonie Saerang dan Charles
Saerang. Pada situasi di mana komposisi saham bernilai seimbang yaitu 50% bagi
keluarga Nonie Saerang dan 50% keluarga Charles Saerang, ternyata konflik belum
berhenti sampai di titik itu. Pada 1995, pecah perang antara keluarga Nonie
Saerang dengan keponakannya sendiri yaitu keluarga Charles Saerang. Perang
akhirnya berakhir tahun 2000.
Perselisihan
yang sempat diwarnai oleh perusakan nama baik masing-masing pihak dengan
menggunakan kekuatan media massa, kedua keluarga yang berseteru ini akhirnya
melibatkan juga pihak pengacara dan pengadilan dalam agenda saling menuntut dan
menjatuhkan. Setelah pertarungan yang melelahkan, akhirnya pihak keluarga besar
Nonie Saerang memutuskan untuk mengalah dan memilih untuk melepaskan saham yang
dimilikinya kepada keluarga Charles Saerang yang merupakan keponakan pada 27
Oktober 2000. Kini kepemilikan saham PT. Nyonya Meneer dimiliki secara penuh
oleh Charles Saerang dan keluarganya. Dominasi ini memudahkan kiprah korporasi
ini bergerak tanpa gangguan. Namun setelah melalui berbagi persoalan klaim hak
kepemilikan PT. Nyonya Meneer mengalami kepailitan karena ketidakmampuan
membayar utang pihak ketiga yang jatuh tempo.
Gambaran Umum PT. Nyonya Meneer
Struktur organisasi yang terdapat pada PT
jamu Nyonya Meneer merupakan bentuk organisasi garis dan staff yaitu wewenang
dan tanggungjawab langsung kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya, seperti
pada gambar. Tiap divisi memiliki satu atau lebih bawahan yang ertanggung jawab
kepada satu orang atasan. Tiap divisi memiliki tanggung jawabnya masing-masing.
Pada struktur organisasi
garis ini proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat dan solideritas
antara karyawan tinggi.
Kekuasaan
tertinggi di PT. Nyonya Meneer dipegang oleh seorang komisaris yang memawahi
seorang direktur. Direktur tersebut membawahi semua manajer, yaitu manajer
pemasaran, produksi, keuangan, Administrasi dan umum, serta personalia.
Direktur dibantu oleh sekretaris dan staff ahli. Sedangkan setiap manajer
dibantu oleh sekretaris. Dan kesemuanya memilihi peran dan tanggung jawab yang
sangat terperinci pada perusahaan nyonya meneer.
Ketenagakerjaan
PT. Nyonya
Meneer mempunyai struktur organisasi yang vertikal Saat ini PT. Nyonya Meneer
didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan
ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.
Sebagai pendukung, PT. Nyonya Meneer juga memilki tenaga ahli dari berbagai
disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi
pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll.
Untuk
mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan
kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan,
PT. Nyonya Meneer juga merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya :
apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
Sistem perekrutan karyawan
setelah lamaran
diterima, kemudian ada panggilan tes (psycologi dan wawancara), apabila cocok
apa yang diharapkan perusahaan maka langsung diterima. Karyawan yang baru harus
magang terleih dulu, dalam masa magang tersebut kinerjanya dinilai. Apabila
bagus diangkat menjadi karyawan tetap. Kemudian proses selanjutnya untuk
mempunyai karyawan yang berkualitas.
Pada saat job
training apabila
karyawan sangat produktif dan mau bekerja keras, karyawan tersebut bisa
berlanjut bekerja, tetapi apabila menurut manajemen personalia karyawan
tersebut dipandang tidak produktif maka perusahaan dengan kebijakan manajemen
personalia mengeluarkan karyawan tersebut. Untuk peningkatan karir dikenal
dengan jenjang karir terbuka dengan melihat kemauan, kemampuan, kesempatan
kerja karyawan untuk meningkatkan karirnya. Besarnya gaji sudah mengacu pada
UMR (Upah Minimum Regional) setempat.
Hak
hak yang wajib diterima karyawan
Hak-hak karyawan PT. Nyonya Meneer secara umum telah
memberikan sesuai dengan aturan yang berlaku misalnya memberi Premi Asuransi
serta mendapat santunan bila karyawan mengalami sakit yang harus dirawat di
rumah sakit serta mendapat santunan apabila meninggal dunia.serta memberi
bantuan kepada masyarakat sekitar perusahaan bila tiba hari raya missal, mengadakan
mudik bersama bagi karyawan yang akan pulang kampung pada saat lebaran, Pemberian
Tunjangan Hari Raya
Poses Produksi
Pertama tama,
bahan baku datang dari supplier, lalu dipilih mana yang memenuhi syarat dan
yang tidak memenuhi syarat, Bahan yang tidak memenuhi syarat di tolak.
Sebaliknya, yang memenugi syarat masuk ke gudangbahan baku. Ketika masuk ke
gudang bahan baku kotor, bahan baku disortir/ dipisahkan dari bahan bahan lain,
dicuci. Kemudian dikeringkan secara manual di bawah sinar matahari dan dengan
oven. Setelah itu, bahan yang sudah dikeringkan masuk ke gudang bahan baku
bersih dan diracik menjadi formula jamu. Pada peracikan formula jamu, bahan
bahan yang akan digunakan dihitung sesuai dengan Master Formula. Kemudian masuk
pada proses giling kasar yaitu menggunakan mesin gerobak. Setelah itu, proses
selanjutnya adalah proses giling halus menggunakan mesin grinder. Jadilah
serbuk jamu siap kemas.
Setelah jadi
serbuk jamu siap kemas, diperiksa oleh Laboratorium Quality Control untuk
kebenaran bahan baku. dilakukan pemeriksaan berupa sifat sifat
fisika/kimia/mikrobiologi terdiri atas bentuk, bau, warna, rasa, kadar air,
kadar minyak atsiri, serta cemaran mikrobanya. Dilanjutkan pembagian produk
akan dibentuk berupa serbuk pil, serbuk jamu, atau ekstrak. Langkah terakhir
adalah proses packaging.
Era Kepailitan Nyonya Meneer
Diawal tahun
2000 PT Nyonya Meneer yang telah dikuasai sepenuhnya oleh pemilik yang sah
mulai terlihat ketidak mampuan berasaing dalam pasar jamu di Indonesia, dengan
perkembangan era digital yang sengat cepat menyebabkan perusahaan tidak mampu
mengejar ketertinggalan karena konflik yang dialami sebelumnya. Serta dengan
pemilik yang sekarang terlihat kurang dalam hal mengurus perusahaan terlihat
dengan kurang inovasi yang dilakukan.
Berdasarkan uraian tersebut, simpulan dalam kasus ini
adalah:
1.
Sejarah PT Nyonya Meneer dari awal berdiri
hingga puluhan tahun telah meraih kesuksesan mengalami berbagai kendala. Dari
perebutan saham hingga pertikaian keluarga. Hal inilah yang menjadi faktor
utama yang menyebabkan PT Nyonya Meneer ini mengalami kepailitan. Namun sebelum
awal tahun 2000 PT Nyonya Meneer tetap mampu melakukan produksi serta pemasaran
yang baik.
2.
Sebelum kepailitan melanda PT Nyonya Meneer,
kesuksesan dalam perusahaan merupakan gabungan antara kerjasama pimpinan dan
bawahan. Tanpa adanya kerjasama yang baik, maka produktivitas perusahaan akan
rendah dan berdampak pada nilai buruk perusahaan. Serta, mengutamakan hak hak
karyawan juga diperlukan agar menciptakan kesejahteraan karyawan dan
keevektivitasan kerja. Namun semua itu mulai tidak terlihat karena mulai
berkurangnya peran masing-masing pimpinan serta minimnya inovasi yang
disebabkan karena konflik internal semakin parah yang disertai perkembangan
ekonomi digital yang sangat cepat.
3.
Dalam perekrutan karyawan, serta dalam
melakukan proses produksi PT Nyonya Meneer telah memiliki suatu prosedur yang
sangat menarik, seperti yang telah diuraikan diatas, namun konflik internal yang menjadi pemincu
masalah yang menyebabkan terjandinya kepailitan.
4.
Dari kasus PT. Nyonya Meneer ini sebaiknya
dalam melakukan pengendalian harus dilakukan pada seluruh aspek baik aspek
internal maupun eksternal yang dimana dengan pengendalian yang menyeluruh
diharapkan mampu mencapai tujuan, walaupun dalam uraian diatas terlihat bahwa
perusahaan nyonya meneer memiliki prosedur perencanaan strategis yang unik
namun dengan adanya konflik internal dalam hal ini perebutan klaim hak
kepemilikan yang berkepanjangan menyebabkan tidak berjalan efektifnya rencana
yang telah direncanakan sebelumnya, hal inilah perlu menjadi titik focus para
manajemen bahwa bukan hanya pengendalian manajemen dalam
produksi,pemasaran,pembelian, juga harus diperhatiakan bahwa konflik klaim hak
juga harus menjadi pusat perhatian yang perlu segera diatasi. Serta perlu
memastikan penerus perusahaan yang memiliki jiwa enterpneur yang baik sehingga
menciptakan inovasi-inovasi yang mampu memajukan perusahaan