Pages

Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya

1.   Paragraf Deduksi
Deduksi berarti berfikir dari umum ke khusus. Paragraf ini penempatan kalimat topiknya selalu diawal.
Contoh:
Tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia. Salah satu manfaatnya adalah memberi asupan oksigen di bumi yang kemudian digunakan manusia untuk bernafas. Selain itu, manusia juga dapat memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber makanan, obat, tempat
 tinggal dan masih banyak lagi.

2.   Paragraf Induksi
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil atau hal-hal yang
konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum disebut paragraf induksi. Induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan kalimat topiknya berada diakhir paragraf.
Contoh:
Sekarang makin banyak pengguna internet membuat blog. Ada berbagai tujuan mereka membuat blog, mulai dari sekedar sharing, menulis, hobi dan ada juga menggunakan internet sebagai bisnis. Manfaat blog juga banyak, salah satunya adalah meningkatkan minat baca dan menjadi ladang ilmu. Hal ini menandakan blog sangat bermanfaat.

3.   Paragraf Campuran
Dalam paragraf campuran penempatan kalimat topiknya di tengah paragraf. Paragraf ini di mulai oleh kalimat pengembang setelah kalimat atau kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik di kembangkan lagi dan diakhiri oleh kalimat penegas kalau diperlukan.
Contoh:
Membersihkan rumah telah menjadi kewajiban setiap anggota keluarga. Karena rumah yang bersih akan selalu membuat penghuninya merasa nyaman dan tentram. Bukan hanya itu, dengan rutin membersihkan kita akan terhindar dari bibit-bibit penyakit. Tak usah setiap hari membersihkan rumah minimal dua kali dalam seminggu. Itulah pentingnya selalu membersihkan rumah.

4.   Paragraf Perbandingan
Pengembangan Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.
Contoh:
Tahun ini bencana alam yang terjadi di awal tahun disebut-sebut lebih parah dari bencana alam di awal tahun sebelumnya. Bencana alam awal tahun yang biasa terjadi ditanah air kita ini tentunya disebabkan curah hujan tinggi pada musim penghujan. Menurut data dari badan statistik yang ada bencana awal tahun ini meningkat sebanyak 50% dari tahun lalu. Masih seperti tahun-tahun sebelumya bencana awal tahun ini yang paling banyak terjadi adalah longsor dan banjir.

5.   Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya, Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.

6.   Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Banyak sekali kasus penebangan hutan liar yang terjadi 10 tahun belakangan. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar. Namun faktanya penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat dari penebangan liar tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak adalagi yang mengikat. Olehkarena itu tiap datang musim hutan selalu terjadi bencana banjir dan juga tanah longsor.

7.   Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk memperjelas maksud dalam kalimat topik.
Contoh :
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara “Menembak” atau ”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya waktu membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang biasa mangkal disana. Beresnya cepat sekali. Contoh lain waktu adik saya akan membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia dipanggil untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu waktu membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu jam dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain harus menunggu akta kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir karena tidak memberi uang pelicin.

8.   Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting.
Contoh :
Ada kaitan yang kuat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan keturunan. Keturunan merupakan penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadap segala tantangan dan rintangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan (Taringan,1981:34).

9.   Paragraf Definisi
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu pengertian atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Alat untuk memperjelas pengertian itu ialah kalimat pengembang.
Contoh :
Istilah penebangan pohon secara liar sering digunakan dalam kehidupan. Penebangan pohon secara liar sering diartikan sebagai penebang pohon tanpa adanya surat izin dari pemerintah. Penebangan pohon secara liar merupakan perbuatan seorang pencuri dan tidak terpuji. Penebangan tersebut dilakukan demi kepentingan pribadi dan keserakahannya. Definisi penebangan pohon secara liar adalah penebangan pohon secara sembunyi-sembunyi (tanpa diketahui orang lain) dan tanpa adanya surat izin dari pemerintah.

10. Paragraf Deskriptif
Kalimat topik dalam paragraf deskriptif tidak tersurat seperti pada paragraf-paragraf yang lain. Kalimat topik paragraf ini tersirat pada semua kalimat pengembang. Kita akan mengetahui kallimat topik setelah selesai membaca paragraf karena kalimat topik paragraf deskriptif merupakan simpulan semua paparan dalam paragraf.
Contoh :
Waktu itu jam 16.00, wasit mulai membunyikan peluitnya tanda pertandingan dimulai. Kedua kesebelasan sibuk mengatur strategi untuk menyerang dan mempertahankan gawangnya dari serangan lawan. Permainan cukup seru karena kedua keebelasan kekuatan dan semangatnya cukup seimbang. Penonton bersorak-sorai mendukung kesebelasan kesayangannya masing-masing. Tidak lama kemudian, salah satu kesebelasan ada yang “merobek gawang” lawannya. Pendukung yang menang mengejek habis-habisan kesebelasan yang kalah sampai mengeluarkan kata-kata “kotor”. Pendukung yang kalah merasa tidak enak sehingga terjadilah pertengkaran antarpendukung kesebelasan. Bukan hanya berperang mulut, melainkan juga mereka saling melempar dan berkelahi. Akhirnya, sebelum pertandingan selesai, wasit terpaksa membunyikan peluit panjangnya tanda pertandingan berakhir.

No comments:

Post a Comment